Cakra Buana: Kawal Pilkada 2020 Damai dan Bermartabat.

Sleman (newsflash-ri)_____Satgas Cakra Buana DPP PDI Perjuangan DIY telah memantapkan kesiapan mengawal pelaksanaan Pilkada Serentak di D.I. Yogyakarta agar berjalan damai dan bermartabat.


"Kita siap bergerak mengatisipasi karena kondisi publik pasca Pemilu 2019 cukup memanas dan di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang menjadikan situasi kurang kondusif. Kita tak merespon kondisi ini dengan tidak memamerkan kekuatan walau pun kekuatan Cakra Buana PDIP cukup besar," ujar Wahyu Komandan Satgas Cakra Buana DPP PDI Perjuangan DIY , Sabtu (16/5).

Ia menambahkan, Satgas Cakra Buana ini sudah terlatih dan berpengalaman sejak 1999. Satgas juga siaga kalau negara dalam kondisi darurat maka PDIP wajib membela negara.



"Tapi kalau urusan keamanan kita percayakan keamanannya kepada TNI dan Polri," tegasnya.
Wahyu menambahkan bahwa Satgas Cakra Buana juga patuh pada imbauan Polri bahwa tidak boleh mengerahkan massa di tengah kondisi pandemi Covid-19, walaupun kami memiliki pasukan yang cukup besar, namun tidak jadi karena kita patuh pada himbauan Polri. "Kita siagakan pasukan," katanya.

Dijelaskan Wahyu, pasukan Cakra Buana sudah disiapkan sejak awal tahun 2020 terdiri atas pasukan tertutup dan pasukan terbuka. Namun karena adanya wabah Covid-19 saat ini pergerakan kami batasi namun dengan tanpa mengurangi semangat.

Pasukan terbuka artinya pasukan yang akan terjun mengawal simbol-simbol partai. Adapun pasukan yang tertutup adalah yang secara khusus mengawasi pelaksanaan pemungutan suara. Pasukan ini tidak masuk ke area TPS, tapi bersiaga di sekitar lokasi pemungutan saja.

"Walaupun demikian, semua pasukan ini kalau dibutuhkan siap bergerak. Sebab Satgas Cakra Buana tak hanya jaga simbol partai tapi menjaga semua proses Pilkada agar berjalan damai dan bermartabat. Sebab kita sadar bahwa reformasi yang diperjuangkan dulu sangat mahal dan kita menjalankan demokrasi Indonesia dengan kedamaian dan bermartabat sebagai bangsa Indonesia yang berdaulat," imbuh Wahyu.

"Tugas kami sebagai warga Indonesia adalah menjaga agar demokrasi berjalan damai dan bermartabat. Tak boleh mencari simpati dengan memakai suku agama ras dan golongan. Kita jangan jadi bangsa primitif, tak boleh karena agama lalu dijadikan sarana mencari simpati," tandasnya.

Ia berpesan, agar masyarakat di wilayah D.I. Yogyakarta tetap menerapkan social distancing dan mengikuti anjuran pemerintah di tengah wabah pandemi Covid-19 saat ini.(kus)

0 Comments