Tausiyah MUI Kabupaten Sleman Menjadi Solusi Permasalahan Warga dengan Jamaah LDII Babadan Purwomartani Kalasan Sleman

Sleman (newsflash-ri)_____Berawal dari permasalahan yang ada antara Warga Babadan Purwomartani Kalasan Sleman dengan Jamaah LDIIi di Dusun  tersebut yang dipicu aksi protes warga terhadap keberadaan Mushola Baitul Izza LDII, aksi protes didasari kesepakatan warga yang diantaranya bahwa Pembangunan Mushola boleh dilanjutkan namun surat izin/legalitas pembangunan rumah ibadah harus diselesaikan, Mushola tidak boleh untuk kegiatan ibadah shalat Jum"at, Kegiatan pengajian semalam suntuk agar ditinjau kembali karena sangat mengganggu warga sekitar,  Penempatan Toa/speaker mushola jangan diarahkan ke Utara karena menggangu jamaah yang melaksanakan ibadah di Masjid Babadan.



Beberapa point kesepakatan ini memantik sedikit timbulnya masalah antara antara Jamaah LDII Dusun tersebut dengan warga, karena Jemaah LDII Warga Babadan merasa kegiatannya dibatasi mengingat selama ini sejak berdirinya Mushola Baitul Izza tahun 2008 hubungan dengan warga cukup harmonis dalam hal sosial kemasyarakatan, diwakili salah satu Jamaah LDII Babadan pihaknya sangat kaget dengan hasil kesepakatan warga terkait keberadaan Mushola Baitul Izza dan segala aktifitas yang ada di dalamnya

Sejak timbulnya permasalahan tersebut kehidupan sosial kemasyarakat di dusun tersebut sedikit mengalami disharmonisi terutama warga dengan Jemaah LDII warga setempat, meski di dusun tersebut hanya terdapat 4 KK yang merupakan Jemaah LDII. Puncaknya aksi blokade warga terhadap akses  jalan menuju Mushola baitul Izza dengan alas an selain karena adanya Pandemi Covid warga juga risih kampungnya selalu dimasuki orang asing yang tidak lain jamaah LDII. Pasca kejadian tersebut, kondisi kampung sepi. Polisi juga sering terlihat di lokasi untuk berpatroli.

Pasca kejadian blokade jalan oleh warga,  konflik masih berlanjut hingga akhirnya dilakukan mediasi oleh Muspika setempat di Kantor Kecamatan Kalasan yang dipimpin oleh Camat Camat Kalasan Sleman Siti Anggraeni Susilaprapti, S.H, MM, namun tidak menghasilkan solusi kesepakatan bersama, dampaknya setelah mediasi terdapat aksi solidaritas Jamaah LDII dari berbagai wilayah di sekitar Mushola Baitul Izza yang berkumpul di mushola tersebut dengan jumlah lebih kurang 50 orang, hal inisempat memicu reaksi dari warga setempat namun situasi dapat terkendali.

Konflik yang semakin berlarut dan belum terdapat titik temu oleh Muspika Kalasan permasalahan tersebut dibawa ke tingkat Muspida Kabupaten Sleman hingga akhirnya MUI Kabupaten Sleman mengeluarkan Taushiyah MUI Kabupaten Sleman terkait Penyelesaian Konflik Warga Babadan Kalasan Sleman dengan Jamaah LDII Ds Babadan Purwomartani Kalasan Sleman

Mensikapi Taushiyah MUI Kabupaten Sleman Jemaah LDII Babadan Purwomartani Kalasan Sleman yang diwakili oleh salah satu Jamaah LDII Ds Babadan Purwomartani Kalasan sudah menerima surat dari MUI Kabupaten Sleman dan menghormati serta menerima isi dari surat tersebut dengan alas an MUI merupakan lembaga resmi pemerintah yang membimbing, membina dan mengayomi umat islam di Indonesia sehingga seyogyanya kita menghormati keputusan tersebut. Selanjutnya sebagai masyarakat yang madani dan taat terhadap hukum serta aturan pemerintah Jemaah LDII Babadan akan selalu menjaga hubungan harmonis dengan warga agar tercipta situasi yang kondusif.(tgh)

0 Comments