FPI DIY : Utamakan Aturan Hukum Daripada Kekerasan

Sleman (newsflash-ri)____Front Pembela Islam (FPI) merupakan salah satu ormas Islam di Indonesia yang mempunyai cukup banyak anggota/pengikut, Ormas yang diketuai oleh Habib Rizieq Sihab ini dikenal cukup keras dan sering kali terlibat keributan atau bentrok dengan ormas lain maupun aparat keamanan.



Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini FPI semakin terkenal dan menjadi sorotan publik, salah satunya pada saat ormas tersebut menjadi salah satu ormas pelopor pelaksanaan aksi unjuk rasa terkait penistaan Agama yang kemudian dikenal dengan Aksi 212.

Sementara itu keberadaan FPI di Kabupaten Sleman sempat menyita perhatian masyarakat nasional dimana pada saat pelaksanaan Kampanye Pemilu 2019 yang lalu markas FPI yang berada di wilayah gamping Sleman sempat diserang oleh masa pendukung salah satu Partai Politik (PDIP) yang kebetulan melintas didepan markas teresebut.

Belum selesai permasalahan dengan masa pendukung PDIP, pada hari Sabtu tanggal 04 Juli 2020 FPI Kabupaten Sleman kembali menjadi bahan perbincangan dimana salah satu Satpam atas nama Miftahul Huda, 23 th, Islam alamat gunung gempal Rt 23 Rw 10, giripeni Wates Kulon Progo yang sedang bertugas di Markas FPI Kabupaten Sleman menjadi korban penculikan dan penganiayaan hingga mengakibatkan yang bersangkutan  mengalami luka-luka lecet pada pelipis dan cedera kepala ringan kemudian opname di RS Mitra Sehat Gamping.

Kasus penculikan yang menimpa Yuda (23) asal Kulon Progo tepatnya dini hari Minggu 5 Juli 2020 sangat membuat H.Bambang Tedy Sebagai Tuan rumah geram dan angkat bicara. Bambang Tedy menuturkan bahwa penculikan yang dilakukan para pelaku sangat menghina keluarga besar FPI dimana pun berada khususnya keluarga besar FPl daerah Istimewa Yogyakarta,

Bambang Tedy yang merupakan Ketua DPD FPI-DIY mengutuk keras perbuatan para pelaku penculikan. Yang bersangkutan  menyatakan sikap tegasnya bahwa apabila dalam waktu kurun waktu 62 Jam (3 hari) para pelaku tidak bisa ditemukan oleh pihak berwajib untuk di adili, maka Bambang Tedy akan mengerahkan seluruh pasukan Laskar untuk mencari pelaku. "Di manapun pelaku bersembunyi, yakin bisa ditemukan,karena FPI ada di mana-mana,identitas pelaku sementara udah di kantongi untuk di cek kebenarannya" Ujar Bambang Tedy, Sabtu (18/7). Untuk sementara Bambang Tedy menyerahkan penuh kepada aparat Kepolisian untuk melaksanakan tugasnya Tambah Bambang Tedy.

Setelah ditelusuri lebih dalam ternyata berita yang beredar melalui medsos kurang sesuai fakta karena kedua belah pihak saling kenal dan sebelumnya sudah sering bertemu di posko pemenangan zebrat haryanti sebagai calon lurah Balecatur Gamping dan Terduga pelaku berusaha menyelesaikan kasus penganiyaan dengan menempuh jalur kekeluargaan melalui ibu.Zebrat Haryanti, namun permasalahan belum dianggap selesai karena salah satu orang tua korban belum berhasil ditemui.

Berbagai kejadian kekerasan yang melibatkan anggota FPI tersebut semakin menguatkan opini masyarakat yang selama ini menganggap bahwa FPI merupakan ormas yang cenderung mengedepankan cara-cara represif dan cenderung brutal dalam menghadapi suatu permasalahan.Oleh karena itu FPI DIY akan berupaya mengubah opini tersebut dengan mengedepankan prosedur hukum. (dms)

0 Comments