Sleman (newsflash-ri)___Adanya rencana pendirian sebuah depo pasir baru dikeluhkan warga Dusun Yapah, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik. Warga protes, karena aktivitas tersebut nantinya akan menimbulkan dampak merugikan bagi warga sekitar khususnya dampak kesehatan dan aktivitas warga juga terganggu akibat kendaraan besar (truk) yang lalu lalang. Pemilik depo pasir tersebut adalah UD. Wono Rejeki Barokah.
UD. Wono Rejeki Barokah sebelum mendirikan depo pasir batu ini, telah melakukan sosialisasi dengan warga sekitar yang dihadiri oleh perangkat dusun dan beberapa warga yang dekat dengan lokasi. Setelah itu, warga yang ikut sosialisasi ini melakukan sosialisasi secara mandiri.
Setelah dilakukan sosialisasi mandiri tersebut hampir sebagian besar warga menolak kehadiran usaha depo pasir ini. Salah satu warga yang mengeluhkan adanya rencana didirikannya depo pasir adalah H. Suwartoyo . Yang bersangkutan merasa kedepan akan terganggu dengan aktivitas oleh angkutan pasir apabila ada depo. Selain dampak suara backhoe sangat bising, ditambah truk pasir yang wara-wiri setiap jam. Hal tersebut menyebabkan warga sekitat jadi tidak bisa beristirahat. Lokasi rumah H. Suwartoyo memang tak jauh dari lokas depo pasir tersebut.
Suwartoyo mengungkapkan Selasa (15/9) , bahwa besok aktivitas jual beli pasir dapat berlangsung dari pagi sampai sore. Truk yang lalu lalang setiap harinya, bahkan bisa mencapai puluhan unit yang silih berganti mengangkut maupun menurunkan pasir, hal ini juga menimbulkan dampak kemacetan lalulintas bahkan dapat menjadi peluang besar terjadinya laka lantas.
Tidak heran apabila sampai saat ini banyak warga yang merasa khawatir suatu saat rumahnya akan rusak akibat getaran yang ditimbulkan alat berat yang beroperasi di depo tersebut. Salah satu warga adalah Joni Pranata, yang bersangkutan mengatakan bahwa telah dilakukan pertemuan antara warga dengan UD. Wono Rejeki Barokah. Pengusaha depo tersebut telah menyampaikan akan memberikan kompensasi untuk warga dengan adanya aktivitas itu dan akan melakukan langkah untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan antara lain dengan menempatkan petugas untuk pengaturan jalan, penyiraman air untuk tidak timbul debu pasir, jam kerja yang hanya sampai sore sehingga masyarakat dapat beristirahat.
Terkait permasalahan tersebut, sampai saat ini warga dusun Yapah tetap menolak keberadaan usaha depo pasir ini dengan alasan yang sama yakni dampak bagi lingkungan sekitar. Akan tetapi meskipun warga tetap menolak depo pasir ini, warga dusun Yapah Desa Sukoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman tidak akan melakukan pengerahan massa dan akan selalu menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang aman damai kondusif serta mengutamakan penyelesaian permasalahan ini dengan musyarawah. (Rid)
0 Comments