Sleman (newsflash-ri)_____Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia tercatat sudah jutaan masyarakat atau tepatnya sesuai data per 1 April 2021 ada 1.517.854 jiwa yang telah dinyatakan positif terpapar virus mematikan tersebut, namun dibandingkan dengan Negara lain Indonesia masih termasuk relatif lebih baik dalam segi penanganan dan pencegahan penyebaran virus tersebut.
Salah satu faktor yang mempercepat penyebaran covid-19 adalah kurang disiplinnya warga dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga berdampak luas sampai menimbulkan terjadinya Klaster penyebaran Covid-19, sudah banyak klaster yang timbul sampai dengan saat ini, mulai dari klaster perkantoran, rumah sakit, hajatan warga, pabrik, tempat wisata dll.
Upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi melalui berbagai program pencegahan yang gencar dicanangkan bisa dibilang berada dijalur yang benar dan cukup efektif, hal ini dapat dilihat dengan semakin disiplinnya masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, dan menurunnya grafik angka pertambahan pasien terpapar baru disetiap harinya.
Diwilayah Yogyakarta khususnya Kabupaten Sleman Awal tahun 2021 yang lalu sempat dalam posisi yang mengkhawatirkan dimana dari 33.648 jiwa jumlah keseluruhan pasien positif Covid-19 di Yogyakarta 12.058 diantaranya merupakan warga dari Kabupaten Sleman, selain angka terpapar yang tinggi kabupaten Sleman juga bermunculan berbagai klaster yang membuat penyebaran Covid-19 dalam fase yang mengkhawatirkan.
Salah satu tempat di Kabupaten Sleman yang sempat menyita perhatian karena menjadi klaster Covid-19 adalah perusahaan pemotongan ayam terbesar di DIY yaitu PT Saliman Riyanto Raharjo dimana pada bulan januari 2021 dari total 460 Karyawan PT Saliman Riyanto Raharjo terdapat 106 orang yang dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Setelah 3 bulan berlalu situasi dan kondisi PT Saliman Riyanto Raharjo sudah stabil, semua karyawan yang pernah dinyatakan covid-19 sudah sembuh dan sudah masuk kerja seperti biasa, guna mengantisipasi terjadinya klaster lagi pihak perusahaan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan membuat beberapa peraturan baru bagi semua unsur yang ada di PT Saliman Riyanto Raharjo.
Menurut Budi Santoso selaku HR, GA dan Legal Manager di PT Saliman Riyanto Raharjo penerapan protokol kesehatan sekarang menjadi prioritas utama “ Kami menerapkan prosedur protokol kesehatan yang ketat di perusahaan guna mencegah terjadinya kembali klaster covid-19 di PT Saliman Riyanto Raharjo” ucapnya, Rabu (7/4/2021)
“Selain itu masing-masing pekerja berlaku peraturan yang mengikat yaitu harus memakai masker, mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer sebelum memasuki area perusahaan, dalam hal istirahat makan pun dilakukan perubahan yang biasanya seluruh karyawan makan bersama secara prasmanan, sekarang diganti dengan nasi bungkus/box guna menjaga kebersihan” ucap Budi Santoso.
Terkait dampak dari pandemi terhadap PT Saliman Riyanto Raharjo, Bpk Budi Santoso menjelaskan bahwa selama pandemi produksi daging potong menurun hingga mencapai 50% “Akibat pandemi ini perusahaan sangat terdampak terutama dalam hal pengiriman produk ke berbagai wilayah, yang pada waktu normal kami mampu mengirim sampai 23 rit (kontainer) saat ini hanya sekitar 8-12 rit saja. hal ini juga dipengaruhi karena menurunnya jumlah pesanan dari perusahaan rekanan” Jelas Legal Manager yang baru 1 bulan menjabat tersebut.
Langkah-langkah dalam menghadapi masa pandemi yang dilakukan oleh PT Saliman Riyanto Raharjo tersebut bisa dijadikan contoh bagi perusahaan lain, dimana dengan keyakinan dan kerja keras semua unsur secara bersama-sama terbukti mampu membuat perusahaan keluar dari masa sulit.
0 Comments