Sleman (newsflash-ri)____Perkembangan perekonomian suatu daerah tidak terlepas dari aktivitas perekonomian masyarakat. Suatu daerah dikatakan makmur apabila masyarakatnya dapat hidup sejahtera dan kebutuhannya tercukupi. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita selalu dihadapkan dengan persoalan persoalan yang berkaitan dengan ekonomi, sehingga masyarakat dituntut untuk membuat keputusan yang tepat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk mengatasinya. Demi mencapai kebutuhannya, masyarakat bekerja dalam sektor formal mupun informal sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang masing-masing mereka miliki.
Di Kabupaten Sleman masih banyak dijumpai hampir di seluruh desa terdapat pasar Tradisional, tidak terkecuali di Nogotirto Gamping, Pasar Pundung yang dulunya masih lingkup desa kini sudah merambah ke lingkup lebih luas tentunya itu juga upaya masyarakat setempat dengan membentuk suatu paguyuban pasar dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dengan pembeli yang sedang melakukan transaksi jual beli secara langsung dan melakukan proses tawar menawar. Pasar juga bukan hanya tempat berjualan, tawar menawar, namun terjadi juga interaksi sosial antara penjual dan pembeli.
Pasar Tradisional membantu sistem perekonomian bagi masyarakat kecil maupun menengah. Selain pedagang, petani pun turut menggantungkan kehidupannya pada Pasar Tradisional. Hasil panen yang mereka peroleh, mereka jual ke Pasar Tradisional untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, biasanya di dalam pasar menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan verupa ikan, buah, sayur-mayur, telur, daging, kain, barang elektronik, jasa dan lain sebagainya.
Permasalahan yang dihadapi Pasar Tradisional pada umumnya, yaitu tidak tertatanya penempatan kios berdasarkan jenis barang yang dijual, antara pedagang daging dengan pedagang sayur-sayuran. Fasilitas yang berada di Pasar Tradisional juga tidak berfungsi bahkan tidak memadai, saluran drainase yang sering tidak berfungsi, keadaan toilet yang tidak terawat, akses untuk masuk kepasar susah dijangkau, keberadaan parkir yang kurang memadai, akses bongkar muat barang dan keamanan. Akibatnya Pasar Tradisional dilupakan oleh pengunjung, adapun Pasar Tradisional yang masih bertahan tidak berfungsi optimal.
Paguyuban Pedagang Pasar Pundung sendiri didirikan oleh 11 orang yang kini menjadi pengurus sekaligus pengelola dan menyatakan siap bersinergi bersama Pemerintah Daerah, TNI, Polri dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di masa pandemi ini. (SBD)
0 Comments