Mantan Napiter Berkomitmen Ikut Mencegah Paham Radikalisme di Sleman


Sleman (newsflash-ri)___Masih adanya ancaman yang ditimbulkan oleh kembalinya militan asing ke negara asal mereka masih ada sejumlah besar militan yang tidak diketahui keberadaannya, beberapa di antaranya mungkin pergi ke zona konflik dan berfungsi sebagai pengganda kekuatan bagi kelompok-kelompok jihad ataupun radikal  yang berperang dalam perang saudara atau pemberontakan di suatu negara.

Salah satu tren yang paling mengkhawatirkan dalam terorisme global adalah proliferasi organisasi ekstremis supremasi dan kelompok-kelompok lain yang dimotivasi oleh berbagai bentuk ekstremisme sayap kanan.

Hadirnya deradikalisasi napiter Sdr. Salman Alfaluti yang merupakan mantan pejuang Isis yang termasuk dalam kelompok Jamaah Islamiyah Poso pimpinan Santoso dan saat ini juga sebagai anggota  Kelompok / Yayasan Lingkar Perdamaian yang bergerak di bidang Control Flow Integrity (CFI), untuk menjauhkan dari sifat-sifat destruktif, termasuk pengeboman sangat dibutuhkan saat ini untuk menangkal tren perkembangan terorisme.

Yayasan itu juga bisa menjadi tempat jujukan bagi eks napi kasus terorisme untuk terjun ke tengah masyarakat lagi dimana Yayasan ini didirikan bersama dengan mantan teroris. 

Salman Alfaluti yang merupakan anggota Yayasan Lingkar perdamaian menyatakan bahwa dirinya siap untuk bersinergi dengan pemerintahan dalam menjaga persatuan & kesatuan NKRI.

“Pendirian Yayasan Lingkar Perdamaian berangkat dari banyaknya sejarah yang dilalui bersama rekan-rekan, banyak sekali yang bisa kita ambil hikmahnya,” ungkap Salman Alfaluti di sela-sela deklarasi dengan Polres Sleman, Kamis (17/6/2021) di kawasan Maguwo Sleman.

Yayasan lingkar perdamaian yang merupakan wadah bagi para mantan kombatan jihadis serta bertujuan untuk mereduksi radikalisme dan menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme bagi kelompok yang sudah terpapar faham tersebut di Indonesia.

‘’Kekhawatiran kita tentang penyebaran paham-paham radikalisme karena di Yogyakarta khususnya di Kabupaten Sleman banyak pendatang yang setiap tahun berdatangan, baik itu untuk belajar, bisnis maupun kegiatan lainya. Hal tersebut memicu pelaku-pelaku terorisme dalam melaksanakan aksinya dengan berbagai modus operandi baru dan rawan terhadap masuknya paham-paham yang mengarah kepada radikalisme baik melalui face to face ataupun melalui media sosial,’’ungkap anggota Yayasan Lingkar Perdamaian, Salman Alfaluti.

Menyikapi hal tersebut banyak warga yang merasa was - was dengan pelaku-pelaku aksi terorisme karena paham radikal dapat merusak dan menghancurkan NKRI.

Dalam deklarasi itu Salman Alfaluti bersama Polri dan pemerintah berusaha untuk menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Sleman. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memelihara ukhuwah dan menghindarkan diri dari perpecahan serta menjaga peraatuan bangsa.


“Kami bersama Polri berusaha menciptakan suasana tentram dan menghapus tindakan intoleransi yang dapat memecah belah persatuan bangsa,” jelasnya.(kus)

0 Comments