Senat STTG Mendukung Terciptanya Situasi Kondusif di Gunungkidul




Gunungkidul (newsflash-ri)____Pada bulan lalu telah terjadi perselisihan antara kelompok Indonesia timur NTT di Malang Jawa Timur yaitu kelompok Atambua dan Sumba.

Khususnya di wilayah Yogyakarta sendiri masih banyak dijumpai akan keberadaan kelompok Indonesia timur yang sering terlibat kesalahpamhaman. Melkianus Piro Pare (Ketua Senat STTG Gunungkidul) yang berasal dari NTT mengatakan bahwa dirinya telah mendapat himbauan dari bapak Merved selaku wakil kemahasiswaan STTG yang menghimbau agar mahasiswa jangan sampai ada yang terlibat kriminal atau ikut ikutan dalam aksi aksi di wilayah DIY maupun di Gunungkidul, karena sebagai mahasiswa tugasnya adalah belajar dan belajar. 

Melkianus Piro Pare telah berkomitmen akan meneruskan pesan dari bapak wakil kemahasiswaan kepada para Mahasiswa STTG. " Karena saya sebagai orang yang telah diberikan kepercayaan maka akan saya laksanakan," ujarnya pada Rabu (09/08/2023). 

Di STTG terdapat aturan yang harus ditaati, baik aturan belajar maupun jam keluar kampus, mahasiswa kebanyakan hanya menyisakan waktu di dalam kampus dengan kegiatan positif, pada hari minggu pun kami pergi ke Gereja Gereja di Wonosari, Jogja, Jateng sehingga kami sendiri sudah tidak ada waktu untuk mengikuti aksi aksi di luar, karena memang kita di sini hanya fokus belajar" ungkap Melkianus Piro Pare. 

" Saya siap untuk memberikan masukan kepada mahasiswa untuk selalu menjaga keamanan ketertiban selain itu mahasiswa harus bisa membedakan antara kegiatan yang positif dan negatif, yang jelas intinya jangan sampai terlibat aksi aksi kriminal maupun kerusuhan. Saat ini yang paling mudah memberikan pengaruh yaitu adanya medsos dimana apabila kita tidak bisa memilah milah memfilter suatu informasi maka kita akan mudah terprovokasi, kedepan saya akan menghimbau kepada mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh dengan isu isu yang berkembang di media sosial, " pungkasnya. (Yat).

0 Comments